Sunday, April 22, 2007

Ummu Syuraik

Agama Islam telah masuk di hati beliau saat masih di Mekah, ia mewakafkan hidupnya guna menyebarkan dakwah tauhid secara sembunyi-sembunyi kepada wanita-wanita Quraisy, beliau sadar cobaan dan siksaan telah menantinya dan siap menyerangnya setiap saat, namun tidak menjadikan beliau surut dalam berdakwah.
Selang berapa lama apa yang dilakukan oleh Ummu Syuraik pun diketahui oleh penduduk Mekah, merekapun menangkapnya dan berkata: “ Jika karena bukan kaummu, sungguh kami akan berbuat sesuatu kepadamu, akan tetapi kami akan mengembalikan kamu kepada mereka.”
Ummu Syuraik berkata: “Keluarga Abil-Akr (keluarga suaminya) telah mendatangiku.” Lalu mereka berkata: “Jangan-jangan engkau berada diatas agamanya(Muhammad)?” Ummu Syuraik berkata: “Demi Allaah, sungguh aku benar-benar diatas agamanyas(Muhammad).” Mereka berkata: “Tidak,demi Allah, sungguh kami akan menyiksamu dengan siksaan yang pedih.”
Kemudian mereka membawa Ummu Syuraik pergi dari rumahnya, mereka membawa Ummu Syuraik diatas onta yang lambat jalannya, yang merupakan sejelek-jelek kendaraan. Mereka memberi makan Ummu Syuraik berupa roti dan madu dan tidak memberikan setetes airpun,hingga jika matahari telah panas, mereka menurunkannya di padang pasir dan memukulinya. dan beliau ditinggal di panas matahari hingga hamper hilang akal, pendengaran dan penglihatannya, demikianlah beliau diperlakukan selama 3 hari,
Pada hari ketiga, orang-orang Quraisi itu memaksa Ummu Syuraik untuk meninggalkan agamanya, namun Ummu Syuraik berkata: “Demi Allah, sesungguhnya aku benar-benar berada di atas agama tauhid dan sungguh kesulitan telah sampai kepadaku(namun) tiba-tiba aku mendapatkan sebuah timba yang diletakkan di dadaku lalu aku mengambilnya dan minum darinya satu kali nafas. Kemudian tempat air dicabut dariku lalu aku ikuti dengan pandangan, tiba-tiba timba itu telah tergantung diantara langit dan bumi dan aku tidak mampu meraihnya.
Kemudian diturunkan timba itu untuk kedua kalinya dan aku minum darinya satu kali tarikan nafas. Timba itu diangkat lagi dan aku ikuti dengan pandangan, tiba-tiba timba itu berada diantara langit dan bumi. Kemudian diturunkan kepadaku untuk yang ketiga kalinya, aku pun minum darinya hingga puas lalu timba itu dituangkan diatas kepalaku, wajahku dan pakaianku.”
Ummu Syuraik berkata: “mereka kemudian keluar, melihat (apa yang terjadi padaku) dan berkata: “Dari mana ini, wahai musuh Allah?” aku berkata kepada mereka: “Sesungguhnya musuh Allah itu bukan aku, (tetapi) orang yang menyelisihi agama-Nya. Adapun pertanyaan kalian dari mana ini? Maka ini adalah rizki dari Allah yang Dia rizkikan kepadaku. Kemudian mereka berjalan cepat menuju tempat mereka mendapati tali tempat air yang belum lepas, mereka berkata: “Kami bersaksi sesungguhnya Rabb-mu adalah Rabb kami dan sesungguhnya Dzat yang telah memberikan rizki kepadamu adalah Dzat yang telah memberikan rizki kepadamu di tempat ini setelah kami berbuat kepadamu apa yang kami perbuat. Dialah Dzat yang telah membuat syariat Islam.”
Kemudian mereka masuk Islam dan semua berhijrah kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam.
Demikianlah perjuangan Ummu Syuraik dalam mempertahankan aqidahnya dan mendakwahkan Islam, beliau tidak gentar meskipun beliau sadar akan siksaan yang akan menimpanya..beliau rela walaupun harus mengorbankan nyawa yang cuma satu-satunya…bagaimana dengan kita??? Apa yang telah kita korbankan untuk membela agama Allah ini???mampukah kita menjadi seperti Ummu Syuraik??? Mampukah kita berkorban apa saja demi tegaknya kalimat-kalimat Allah di muka bumi ini? Hanya kita sendirilah yang mampu menjawabnya…..wallahu ‘alam bishowab

No comments: